Cangcimen….
PENAMPAKAN HANTU
Pada pagi hari seorang murid bertemu dgn 2 sahabatnya, Dea berkata, ”Pip mau jajan ya..”. Afifah menjawab, ”ialah…”. Setelah Dea menaruh tas, dia pergi ke luar kelas untuk mencari kedua sahabatnya. Setelah di lihat, ternyata Afifah dan Dwi Ayu sudah sampai ditangga sekolah. Dea berkata, ”yu, jajan apaan”. Ayu menjawab, “biasa”. “ohhhhh….. youwes lah”. Dea berkata, “Ayu, Fifah mau ga nama grup persahabatan kita namanya grup CANGCIMEN…. Afifah menjawab, ”de, bikin nama grup yg bagus napa. Cangcimen mah kejelekan. Bukan jelek sih tapi aneh”. Dwi Ayu berkata, “ ia napa nyari nama yg bagusan.”. dea menjawab,” eh justru nama CANGCIMEN itu bikin kita beda”. Afifah pun menjawab, ”beda sih beda, CANGCIMEN kan artinya kacang, kuaci dan permen”. ” la, justru itu bedanya, kita kan orangnya ada yg suka makan kacang, kuaci, dan permen. Terus juga kita kan suka ngelawak” Dea menegur. Dea tetap ingin nama grup persahabatannya bernama CANGCIMEN padahal itu adalah nama yg aneh…………..???????????. lalu tiba-tiba terfikir oleh Dea nyanyian lagu, “PERSAHABATAN BAGAI CANGCIMEN, MERUBAH KACANG MENJADI KUACI PERMEN”. Mendengar nyanyian itu teman-teman di sekitar Dea pun tertawa. Dwi ayu pun ikut tertawa, “de, nanyian kamu kocak amat” Dwi Ayu berkata sambil tertawa. Ayu okta juga bilang,” de lagunya kocak(sambil tertawa)”. Dea pun mennyanyikan lagu itu berulang ulang di telinga Dwi Ayu. Karna bosan Dwi Ayu pun berkata,” de, udah napa jangan nyanyiin lagu itu mulu..!!! bosen tau".” Hahaha….. kocak kocak..” Dea menjawab.
Bel pulang sekolah pun berbunyi, “jreng jreng jreng jreng”. “Pip entar mau ke warnet gak??” Tanya Dea. “yaudah lah…” jawab Afifah. Setelah pulang sekolah, Afifah pun mensatangi rumah Dea untuk pergi ke warnet,”Dea…..”. “Apa pip,” jawab dea.” Ayo ke warnet” jawab Afifah. “ masuk dulu pip”. Setelah pulang dari warnet, mereka pun langsung pulang.
Keesokan harinya mereka pergi ke sekolah. Di depan gerbang sekolah Dea bertemu dengan Afifah. Sesudah sampai di kelas, Dea berkata CANGCIMEN berkali kali. Seorang teman Dea bernama Silvi berkata, “de kamu ngomong cangcimen mulu..” dea menjawab, ”la keren itu”. Ketika jam istirahat Dea mengajak kedua sahabatnya untuk berpetualang mencari hantu di sekolah mereka. Katanya di sekolah mereka itu bekas rumah sakit, nah kelas mereka itu adalah kamar mayatnya. Mendengar ajakan Dea, Afifah dan Dwi Ayu pun kaget, meski kaget, Afifah setuju. Namun Dwi Ayu tidak setuju karena dia anaknya penakut. “de, ngeliat penampakannya kapan???” Tanya Afifah. “entar aja malem jum’at” jawab Dea. “bertiga aja nich” sahut Dwi Ayu.”ialah” jawab Dea. “aku g ikut ya” Tanya Dwi Ayu dgn perasaan takut. “ga, pokoknya kamu harus ikut” jawab Afifah dan Dea dengan memaksa.
---- OOO ----
Nah hari yg mereka tunggu-tunggu akhirnya telah tiba. Sekitar pukul 00.00 mereka telah berkumpul di gerbang sekolah. Mereka sudah membawa alat perekam, Al-Quran, dan senter. Namun mereka bingung, mereka tidak bisa masuk ke sekolah karna gerbang sudah di tutup. “eh, kita keliling-liling dulu yuk” sahut Dea. “yaudah” jawab Afifah. Setelah sampai digerbang sekolah yg satu lagi, mereka melihat seorang wanita berbaju putih dan berambut panjang di dekat tangga. Dea pun langsung mengeluarkan alat perekam untuk merekam setan itu. “eh ayo cepetan masuk, itu setannya udah nongol” ajak Dea. “tapi lewat mana kita bisa masuk???”Tanya Afifah. “kita manjat pager ini aja” jawab Dea. “yaudah, tapi entar bantuin ya” jawab Dwi Ayu.
Akhirnya mereka bisa masuk ke sekolah. Mereka berkeliling sekolah. Nah, ketika di dekat ruang guru, mereka mendengar suara orang menangis. Waktu diperiksa, ternyata tidak ada siapa-siapa. “jangan-jangan hantu lagi” sahut Dwi Ayu. “lah itu mah jangan, jangan, jangan, jangan yu”. Perjalanan pun berlanjut. Mereka langsung ke lantai atas. Tiba-tiba Dwi Ayu melihat wanita berbaju putih dan berambut panjang itu lagi. Dea pun dengan bersemangat dia merekam hantu itu dengan perlahan-lahan. Ketiga sampai di kelas. Ternyata banyak hantu yg bekumpul. “Is amazing” sahut Dea.” Amazing apaan. Nyeremin gini” jawab Dwi Ayu. “pip cepetan kita rekam” kata Dea sambil melihat k etas. “de, de” panggil Afifah. “kenapa” jawab dea. “de, ha han tu tu nnyaa ka ka ya ya nnya aaa da dddi de pan mu muka ki kita dech..” Tanya Afifah sambil ketakutan. “waaaaaaaaaaa…..” teriak mereka bertiga. Ternyata diantara hantu itu ada yg menyerang. Mereka pun lari terbirit-birit sambil ketakutan. Namun Dea malah merekam kejadian itu tanpa ketakutan. “ini menjadi video yg bagus dan akan aku masukan ke youtube. Mereka pasti jadi terkenal…”Kata Dea sambil tertawa. “de, bantuin kita berdua donk” sahut Afifah. “ya ini lagi baca do’a sama ayat kursi” jawab Dea. “ah, boong lu. Ga percaya aku. De bantuin donk biar ni hantu ilang” jawab Afifah. “youwes. Tapi nanti pas aku berantem sama hantunya, kamu rekamin aku ya” kata Dea. “ya dah apa kata kamu aja yg penting ni hantu ga ngejar kita lagi” jawab Afifah. “nah gitu donk” sahut Dea. Setelah hantu itu ditangkap oleh Dea, Afifah dan dwi Ayu pun merekam kejadian Dea berantem bersama hantu. Akhirnya Dea menang dalam pertandingan itu.
Keesokan harinya seorang teman mereka menggosipkan kejadian tadi malam. Petualangan menyeramkan itu menjadi buah bibir di sekolah. Teman-teman salut kepada grup CANGCIMEN karena berhasil merekam hantu. --- selesai ---